Kamis, 21 Juli 2011

Divisi Gunung, The Lonely Superhero


Pasukan Jerman Nazi yang terkenal pada saat Perang Dunia II tidak hanya terbatas pada divisi pasukan darat, laut atau udara. Hitler juga punya segudang pasukan yang dikelompokkan dalam divisi tertentu. Divisi Gunung, Tentara Ski dan Waffen SS, adalah tiga pasukan termashur yang perlu disebut.

Kita ulas dulu Divisi Gunung. Gebirgsjager atau Infanteri Gunung, begitulah Jerman menyebutnya. Embrio pasukan ini dibentuk tahun 1915 (atau dalam masa PD I) sebagai tentara elit Bavaria dan Wurttember. Ketika PD I berakhir, keberadaan Divisi Gunungtetap dipertahankan oleh Republik Weimar. Eksistensi ini kemudian dicuatkan lagi oleh Hitler tahun 1935 manakala Sang Fuhrer melakukan rebuilding militer Jerman.

Terjadinya Anschluss dengan Austria tahun 1938 makin membuktikan, kekuatan Divisi Gunung Jerman memang tidak main-main. Dengan Austria lah, pasukan Divisi Gunung terasah kemampuannya Selama bertahun-tahun pasukan ini bertempur di medan gunung dengan tentara Austria. Dad sisi jumlah, personel pasukan gunung juga tidak sedikit. Sehingga mereka kemudian dibentuk dalam dua divisi.

GEBIRGSJAGER - Perwira dari Gebirgstruppe saat melaksanakan latihan panjat gunung. Terlihat pasukan ini menggunakan pakaian lapangan Bergmutze dan M-36 dan mengenakan sepatu gunung. Inianteri Gunung ini diawali pada tahun 1915 sebagai tentara tentara elit Bavaria. Julius "Papa" ringel (insert).

Gebirgsjager, sejatinya adalah pasukan infanteri ringan. Mereka tidak mengoperasikan senjata-senjata berat artileri termasuk ranpur lapis baja dan tank. Senjata mereka adalah senjata jinjing yang bisa dibawa secara mobil di medan gunung. Persenjataan itu biasanya di kenias dalam ransel khusus.

Divisi Gunung lebih banyak mengandalkan kemampuan individual dalam bertempur. Dengan koordinasi yang matang, setiap personel pasukan melakukan gerilya melumpuhkan musuhnya secara bahu membahu. Artinya, peperangan dilakukan secara kolektif dengan kontribusi individual yang sangat tinggi.

Moril dan semangat pasukan gunung Gebirgsjager, sangatlahtinggi. Mereka adalah pribadi-pribadi yang tak kenal rasa takut dan selalu haus untuk bertempur. Bagi mereka, ibaratnya darah musuh lebih penting daripada darah hewan-hewan liar yang biasa mereka tangkap untuk makanan.

Semangat bertempur yang tinggi, nemang tidak tercipta begitu saja. Peran Cesar dari seorang komandanlah yang mezentukan semua itu. Kita ingat, bagaimana Rommel berhasil mengobarkan Divisi Aficaan Corps walau hanya dengan peralatan tempur yang minim Demikianpula Jenderal Bernard Montgomery yang nerhasil mengangkat Divisi Tentara Inggris ke-8 di Mesir pasta mundurnya mereka akibat serbuan pasukan Rommel

Di Divisi Gunung Gebirgsjager, juga terdapat komandankomandan yang sangat disegani. Sebutl’ah diantaranya Eduard Dietl yang mendapat julukan Pahlawan Narvik serta Julius “Papa” Ringel. Keduanya menjadi idola para tentara Divisi Gunung Jerman. Instruksi dan semua yang diucapkan komandan, senantiasa selalu diikuti para anak buahnya dengan baik.

Perlu juga disebut bahwa salah satu personel AD Jerman (Wehrmacht) yang berhasil mendapatkanpenghargaan Knight Cross dari Iron Cross, adalah Generaloberst Eduard Dietl. Saking kesohornya, nama Diet! pun kemudian digunakan untuk Sekolah Pelatihan Divisi Gunung Jerman hingga saat ini, yaitu Died Kaserne.

Antara 1939-1945, peran Divisi Gunung Jerman Nazi amatlah banyak. Meski tidak langsung terekspos, peran Divisi Gunung amat penting dalam menunjangpergerakan infanteri darat Jerman dalam melakukan invasi.

Misalnya, dalam invasi ke Polandia, Divisi Gunung 1, 2 dan 3 berjasa dalam perebutan wilayah Lemberg di Galicia. Lalu divisi-divisi ini juga melakukan perebutan kota-kota penting dan menguasai jalur kereta api serta jalan raya. Divisi 1 melakukan serangan ke sebelah utara dari Cekoslovakia, Divisi 2 melakukan

serangan ke sebelah timur, sementara Divisi 3 melakukan penyerangan dari celah-celah yang tidak ter-cover Divisi 1 dan Divisi 2. Setelah itu mereka bersatu menyerbu Lemberg. Tak perlu lama, hanya butuh waktu enam hari, Lemberg pun mereka kuasai.
Taktik menyebar pasukan kemudian bergabung di titik vital, merupakan salah satu strategi Divisi Gunung Jerman Nazi. Melalui caracara seperti itulah mereka berhasil menguasai wilayah musuh tanpa banyak diketahui jejak perjalanannya.

Divisi gunung

Untuk melengkapi gambaran mengenai beberapa divisi gunung yang dimiliki Jerman, berikut adalah divisidivisi yang banyak diulas oleh buku-buku literatur.

Foto Jenderal Eduard Dieti ini diambil setelah Battle of Narvik.

Divisi Gunung 1, dibentuk pada April 1938 di Garmisch, Bavaria. Beberapa anggotanya adalah tentara Austria yang direkrut pasca Anschluss tahun 1938. Tahun 1941 divisi ini diturunkan Hitler dalam invasi ke wilayah Uni Soviet, yakni ke Uman Pocket, Kiev, Stalino dan Dnieper. Setelah itu divisi ini diturunkan ke Donets dan Kaukasus hingga Yunani pada 1943. Selanjutnya diturunkan ke Hungaria pada 1944.

Beberapa jenderal yang pernah mengomandani Divisi Gunung 1 adalah Ludwig Kubler, Hubert Lanz, Hermann Kress, Walter Stettner, Ritter von Graberhof en dan Josef Kubler.

Divisi Gunung 2 dibentuk 1938 dan bermarkas di Inssbruck, Austria. Beberapa personelnya adalah mantan tentara Austria. Divisi ini ikut bertempur saat Jerman menginvasi Polandia. Setelah itu diturunkan ke Norwegia dan bertempur di Narvik.

Pada saat Jerman melakukan Operasi Barbarosa, Juni 1941, ke Rusia, divisi ini juga ikut dalam kekuatan penyerang. Sebagaimana pasukan Jerman lainnya, Divisi Gunung 2 juga terjebak oleh musim dingin yang luar biasa di Rusia tahun 19441945. Setelah itu divisi ini ditugaskan ke Front Barat. Jenderal yang pernah mengomandani Divisi Gunung 2 adalah Valentin Fuerstein, Ems Schlemmer, Ritter Georg von Hengl dan Hans Degan.

Divisi Gunung 3 dibentuk tahun 1938 sebagai gabungan dari Divisi Gunung 5 dan 7 Austria. April 1940 Divisi Gunung 3 ikut bertempur di Narvik. Salah satu detasemennya kemudian bertugas merebut Trondheim. Walau dengan kondisi yang kelelahan akibat pertempuran di Narvik, detasemen tersebut berhasil memenangkan pertempuran melawan pasukan Inggris.

Divisi ini kemudian turun dalam pertempuran di Soviet untuk merebut Stalingrad. Setelah itu ditugaskan ke Ukraina, Hungaria dan Cekoslowakia dan Silesia Atas. Ienderal yang pernah mengomandani divisi ini adalah Eduard Dietl, Hans Kreysing, August Wittman dan Paul Klatt.

Divisi Gunung 4, dibentuk tahun 1940 dengan markas di Saxony, Prusia dan Silesia. Beda dengan divisi sebelumnya, personel Divisi Gunung 4 hampir semuanya tentara Jerman. Berkiprah dalam peperangan di Yugoslavia, wilayah-wilayah Uni Soviet, Pegunungan Kaukasus, Hungaria dan Cekoslowakia. Jenderal yang pemah memimpin divisi ini adalah Karl Eglseer, Herman Kress, Julius Braun dan Friedrich Breith.

SEPATU PERUNGGU - Sebuah hadiah unik berupa sepatu gunung untuk penerima Knights Cross dari Iron Cross ini diberikan kepada General der Gebirgstruppe Bohme dari 7.Gebirgs Division. Hadiah ini dilapisi perunggu

Divisi Gunung 5. Divisi elit pasukan gunung ini dibentuk pada musim semi 1940. Hanya ada dua komandan yang memimpin divisi ini. Jenderal Julius “Papa” Ringel dan Max-Gunther Schrank. Papa Ringel memimpin mulai 1940 hingga 1944. Kemudian dilanjutkan Schrank hingga 1945. Personel dari divisi kebanyakan tentara Bavaria. Divisi Gunung 5 bertempur di Pulau Kreta, Leningrad, Italia dan perbatasan Italia-Prancis.

Divisi Gunung 6, dibentuk tahun 1940. Bertempur di Prancis, Polandia, Yunani, dan Norwegia. Jenderal yang pernah mengomandaninya adalah Ferdinand Schomer, Phillip Christian dan Max Pemsel.

Divisi Gunung 7 dibentuk pada 1940 sebagai salah satu unit dari Divisi Jager 99. Pertama ditugaskan di Front Timur. Kemudian ditarik ke Jerman dan dibentuk ulang menjadi Divisi Gunung 7. Setelah itu diturunkan ke medan tempur Finlandia sampai kesepakatan antara Finlandia dan Soviet tercapai. Divisi ini hanya dipimpin seroang jenderal, August Krakau.

Selain divisi-divisi gunung yang telah disebut di atas, masih ada Divisi Gunun 8: Divisi Gunung 9 dan Divisi Gunung 188 – Meski tidak terekspos secara luas, divisi ini merupakan bagian dari divisi tempur van dibentuk kesatuan militer Jerman Nazi.

Divisi Ski

Medan yang sulit akibat turunnya musin: dingin seringkali menghambat gerak past _ Lerman dalam upaya melakukan tk7 Maka dari itu, sejak 1943, Jerman membentuk divisi khusus, yakni Divisi Ski (Ski-Jager Division).

Awalnya dibentuk sebagai unit. Laiu dikembangkan menjadi brigade dan divisi di Bavaria tahun 1944. Divisi ini dikomandani oleh Jenderal Gustav Hundt. Divisi Ski terlihat dalam pertempuran di Front Timur. Sedikitnya 10 orang dari divisi ini berhasil mendapat penghargaan Knight Cross


sumber : http://sejarahperang.com/2011/07/09/divisi-gunung-the-lonely-superhero/

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons